Sekolah Vokasi Universitas Terbuka Lakukan Benchmarking ke Politeknik Negeri Batam: “Transformasi Edukasi dengan Kurikulum Adaptif: Belajar yang relevan di era Gen Z.”

Bagikan Berita Batam,13 November 2025- Di era kekinian yang mulai didominasi oleh generasi Z, pendidikan vokasi dituntut untuk lebih adaptif, inovatif, dan relevan dengan perkembangan teknologi serta dinamika industri. Oleh karena itu, penguatan kurikulum pendidikan tinggi vokasi menjadi langkah strategis untuk memastikan lulusan tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga siap bersaing di dunia kerja yang terus berubah. Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Sekolah Vokasi Universitas Terbuka (SV UT) melaksanakan kegiatan benchmarking ke Politeknik Negeri Batam. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkaya wawasan, mengadopsi praktik baik, dalam rangka mengembangkan sistem pembelajaran yang sesuai dengan karakter Gen Z serta kebutuhan industri masa kini. Disambut hangat oleh jajaran pimpinan Politeknik Negeri Batam, yang dipimpin oleh Evaliata Br. Sembiring, S.Kom, M.Cs. selaku Kepala Pusat Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (P4M) didampingi oleh Irsutami, S.E,M.Acc,Ak. (Kepala Jurusan Manajemen Bisnis), Fandy Bestario Harlan, S.T., M.MT. (Kepala Prodi Dosen Bisnis), Dian Mulyaningtyas, S.Si., M.T. (Kepala Program Studi LPI), dan Reska Daniraty, A.Md (Pokja Humas dan Kerja Sama), menerima tim dari Sekolah Vokasi Universitas Terbuka dipimpin langsung Dr. Mohamad Yunus, S.S., M.A. selaku Direktur bersama Dr. Joko Rizkie Widokarti, S.E., M.M. (Wakil Direktur II Bidang Nonakademik), Dewi Elfriwaty Br Simamora, S.S.T.Ars. (Kasubag Akademik dan Kemahasiswaan), Ramdhan Kurniawan, S.ST.Par., M.M (Prodi Diploma Pariwisata), Fikri Hizryan, S.E., M.Sc. (Prodi Diploma Manajemen Logistik) dan Taufiq Ardiansyah, S.IP (tendik). Dalam kunjungan ini, Sekolah Vokasi UT memfokuskan perhatian pada penguatan kurikulum adaptif, penerapan Project-Based Learning, kemitraan dengan industri, dan pengembangan sistem pembelajaran, serta manajemen tata kelola jurusan/program studi yang efektif. Salah satu hal yang penting yang dilakukan oleh Politeknik Negeri Batam (Polibatam) dalam membangun kemitraan adalah dengan memiliki Industrial Advisory Board (IAB), yang berperan sebagai mitra industri dalam memberikan masukan dan saran bagi pengembangan pendidikan politeknik. IAB ini sering terlibat dalam acara-acara kampus, seperti dalam PBL EXPO dan Dies Natalis, di mana mereka dapat memberikan penilaian terhadap mitra industri terbaik dan berpartisipasi dalam Focus Group Discussion (FGD). Fokus lainnya adalah terkait Model Pengajaran Berbasis PBL (Project-Based Learning) dilaksanakan selama 14 minggu dalam satu semester, di luar UTS dan UAS. Pada minggu pertama hingga UTS, pembelajaran difokuskan pada teori untuk mata kuliah yang memiliki bobot SKS teori, sedangkan setelah UTS dimulai proyek bersama untuk mata kuliah yang berada dalam semester atau blok yang sama. Dalam pelaksanaannya, dosen memiliki dua peran utama, yaitu sebagai Manajer Proyek (Manpro) yang merancang dan mengintegrasikan proyek antar mata kuliah, serta sebagai Dosen Pengajar yang bertanggung jawab terhadap capaian pembelajaran masing-masing mata kuliah. Sebelum semester berjalan, Kaprodi mengadakan rapat untuk menentukan jumlah proyek, mata kuliah yang terlibat, penunjukan dosen manpro, dosen pengajar, dan format pembelajaran. Pada akhir semester, hasil proyek mahasiswa dipresentasikan kepada pihak industri sebagai bentuk validasi dan relevansi terhadap kebutuhan dunia kerja. Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan untuk saling meningkatkan kerja sama lebih lanjut melalui pemberian dukungan dan pelatihan bagi dosen dan tenaga pendidik di masa mendatang, sebagai langkah nyata menuju pendidikan vokasi yang adaptif dan berdaya saing.