Universitas Terbuka Gelar Wisuda Wilayah III Sekolah Vokasi: Lahirkan Lulusan Siap Kerja

Bagikan Berita Tangerang Selatan, [25 November 2025] – Universitas Terbuka (UT) mencatat tonggak sejarah baru dengan menyelenggarakan Wisuda Wilayah II Sekolah Vokasi sebagai upaya menjawab kebutuhan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (DUDIKA). Wisuda ini menandai lahirnya generasi profesional yang siap terjun ke dunia kerja dengan kompetensi unggul. Sekolah Vokasi UT dirancang untuk menghasilkan lulusan yang praktis, adaptif, dan relevan dengan kebutuhan industri. Kurikulum yang diterapkan mengusung konsep aplikatif dan berbasis kompetensi, dengan komposisi: Tutorial praktik selama 4 semester Magang atau praktik kerja selama 1 semester Tugas akhir selama 1 semester Dengan sistem pembelajaran fleksibel dan berbasis jarak jauh, mahasiswa dapat mengikuti pendidikan berkualitas dari seluruh penjuru Indonesia. Tak sedikit mahasiswa dari wilayah timur Indonesia—seperti Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Papua—yang turut merasakan manfaatnya. Mereka mampu menempuh pendidikan tinggi tanpa harus meninggalkan daerah asal, sehingga tetap dapat berkontribusi pada lingkungan sosial dan ekonomi setempat. Menurut salah satu perwakilan wisudawan dari Papua, kesempatan belajar di UT membuka ruang bagi mahasiswa di wilayah timur untuk memperoleh pendidikan vokasi yang aplikatif meskipun terkendala jarak dan akses infrastruktur. “UT memberi kami kesempatan yang sama. Saya bisa belajar sambil tetap bekerja dan membantu keluarga, tapi tetap mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan industri,” ujarnya. Dampak Pendidikan Tinggi terhadap Kualitas SDM di Kawasan Timur Indonesia Akses pendidikan tinggi, khususnya yang fleksibel seperti UT, membawa dampak signifikan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di wilayah timur Indonesia: Mendorong pemerataan akses pendidikan – Pembelajaran jarak jauh mengatasi tantangan geografis dan keterbatasan infrastruktur. Meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal – Lulusan dapat langsung diterapkan di sektor industri daerah, seperti pariwisata, logistik, pertanian, dan teknologi. Mengurangi urbanisasi tenaga muda – Mahasiswa tidak harus pindah ke Jawa atau Bali untuk kuliah, sehingga potensi SDM tetap berada di daerah. Menguatkan literasi digital dan keterampilan teknis – Keterampilan ini menjadi kunci untuk mendorong transformasi ekonomi di kawasan timur. Membangun agen perubahan lokal – Lulusan vokasi menjadi motor penggerak inovasi, wirausaha baru, dan tenaga profesional di daerah 3T. Ke depan, Sekolah Vokasi UT akan memperluas program studi dengan membuka tiga prodi unggulan mulai tahun depan: D3/D4 Teknologi Informasi D4 Akuntansi Bisnis Digital D4 Manajemen Logistik Rektor Universitas Terbuka menegaskan, “Wisuda ini bukan hanya seremoni, tetapi bukti nyata komitmen UT dalam mencetak tenaga profesional yang siap bersaing di era digital dan mendukung pengembangan SDM Indonesia, termasuk di wilayah timur yang menjadi prioritas pembangunan nasional.”
Sekolah Vokasi Universitas Terbuka Lakukan Benchmarking ke Politeknik Negeri Batam: “Transformasi Edukasi dengan Kurikulum Adaptif: Belajar yang relevan di era Gen Z.”

Bagikan Berita Batam,13 November 2025- Di era kekinian yang mulai didominasi oleh generasi Z, pendidikan vokasi dituntut untuk lebih adaptif, inovatif, dan relevan dengan perkembangan teknologi serta dinamika industri. Oleh karena itu, penguatan kurikulum pendidikan tinggi vokasi menjadi langkah strategis untuk memastikan lulusan tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga siap bersaing di dunia kerja yang terus berubah. Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Sekolah Vokasi Universitas Terbuka (SV UT) melaksanakan kegiatan benchmarking ke Politeknik Negeri Batam. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkaya wawasan, mengadopsi praktik baik, dalam rangka mengembangkan sistem pembelajaran yang sesuai dengan karakter Gen Z serta kebutuhan industri masa kini. Disambut hangat oleh jajaran pimpinan Politeknik Negeri Batam, yang dipimpin oleh Evaliata Br. Sembiring, S.Kom, M.Cs. selaku Kepala Pusat Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (P4M) didampingi oleh Irsutami, S.E,M.Acc,Ak. (Kepala Jurusan Manajemen Bisnis), Fandy Bestario Harlan, S.T., M.MT. (Kepala Prodi Dosen Bisnis), Dian Mulyaningtyas, S.Si., M.T. (Kepala Program Studi LPI), dan Reska Daniraty, A.Md (Pokja Humas dan Kerja Sama), menerima tim dari Sekolah Vokasi Universitas Terbuka dipimpin langsung Dr. Mohamad Yunus, S.S., M.A. selaku Direktur bersama Dr. Joko Rizkie Widokarti, S.E., M.M. (Wakil Direktur II Bidang Nonakademik), Dewi Elfriwaty Br Simamora, S.S.T.Ars. (Kasubag Akademik dan Kemahasiswaan), Ramdhan Kurniawan, S.ST.Par., M.M (Prodi Diploma Pariwisata), Fikri Hizryan, S.E., M.Sc. (Prodi Diploma Manajemen Logistik) dan Taufiq Ardiansyah, S.IP (tendik). Dalam kunjungan ini, Sekolah Vokasi UT memfokuskan perhatian pada penguatan kurikulum adaptif, penerapan Project-Based Learning, kemitraan dengan industri, dan pengembangan sistem pembelajaran, serta manajemen tata kelola jurusan/program studi yang efektif. Salah satu hal yang penting yang dilakukan oleh Politeknik Negeri Batam (Polibatam) dalam membangun kemitraan adalah dengan memiliki Industrial Advisory Board (IAB), yang berperan sebagai mitra industri dalam memberikan masukan dan saran bagi pengembangan pendidikan politeknik. IAB ini sering terlibat dalam acara-acara kampus, seperti dalam PBL EXPO dan Dies Natalis, di mana mereka dapat memberikan penilaian terhadap mitra industri terbaik dan berpartisipasi dalam Focus Group Discussion (FGD). Fokus lainnya adalah terkait Model Pengajaran Berbasis PBL (Project-Based Learning) dilaksanakan selama 14 minggu dalam satu semester, di luar UTS dan UAS. Pada minggu pertama hingga UTS, pembelajaran difokuskan pada teori untuk mata kuliah yang memiliki bobot SKS teori, sedangkan setelah UTS dimulai proyek bersama untuk mata kuliah yang berada dalam semester atau blok yang sama. Dalam pelaksanaannya, dosen memiliki dua peran utama, yaitu sebagai Manajer Proyek (Manpro) yang merancang dan mengintegrasikan proyek antar mata kuliah, serta sebagai Dosen Pengajar yang bertanggung jawab terhadap capaian pembelajaran masing-masing mata kuliah. Sebelum semester berjalan, Kaprodi mengadakan rapat untuk menentukan jumlah proyek, mata kuliah yang terlibat, penunjukan dosen manpro, dosen pengajar, dan format pembelajaran. Pada akhir semester, hasil proyek mahasiswa dipresentasikan kepada pihak industri sebagai bentuk validasi dan relevansi terhadap kebutuhan dunia kerja. Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan untuk saling meningkatkan kerja sama lebih lanjut melalui pemberian dukungan dan pelatihan bagi dosen dan tenaga pendidik di masa mendatang, sebagai langkah nyata menuju pendidikan vokasi yang adaptif dan berdaya saing.
Universitas Terbuka Gelar Wisuda Wilayah II Sekolah Vokasi: Lahirkan Lulusan Siap Kerja

Bagikan Berita Tangerang Selatan, [11 November 2025] – Universitas Terbuka (UT) mencatat tonggak sejarah baru dengan menyelenggarakan wisuda wilayah II Sekolah Vokasi, untuk menjawab kebutuhan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (DUDIKA). Wisuda ini menandai lahirnya generasi profesional yang siap terjun ke dunia kerja dengan kompetensi unggul. Sekolah Vokasi UT dirancang untuk menghasilkan lulusan yang praktis, adaptif, dan relevan dengan kebutuhan industri. Kurikulum yang diterapkan mengusung konsep aplikatif dan berbasis kompetensi, dengan komposisi: Tutorial praktik selama 4 semester Magang atau praktik kerja selama 1 semester Tugas akhir selama 1 semester Dengan sistem pembelajaran fleksibel dan berbasis jarak jauh, mahasiswa dapat mengakses pendidikan berkualitas dari seluruh penjuru Indonesia. Hal ini memungkinkan lulusan untuk menguasai keterampilan teknis sekaligus soft skills yang dibutuhkan oleh DUDIKA. Ke depan, Sekolah Vokasi UT akan memperluas program studi dengan membuka tiga prodi unggulan mulai tahun depan: D3/D4 Teknologi Informasi D4 Akuntansi Bisnis Digital D4 Manajemen Logistik Rektor Universitas Terbuka menegaskan, “Wisuda ini bukan hanya seremoni, tetapi bukti nyata komitmen UT dalam mencetak tenaga profesional yang siap bersaing di era digital dan mendukung pengembangan SDM Indonesia.”